Pernah merasa gigi nyut-nyutan ngilu yang tajam saat mengunyah, namun hilang lagi beberapa saat setelahnya? Padahal setelah dilihat, tidak terlihat ada lubang atau gusi yang rusak. Apa sebenarnya penyebabnya?
Bisa jadi yang terjadi adalah gigi retak. Secara sekilas, memang kondisi ini tidak terlalu terlihat dan banyak orang mengabaikan karena sakit yang dirasa cuma sebentar. Namun gigi retak yang dibiarkan lama-kelamaan bisa memburuk dan akhirnya gigi menjadi tidak terselamatkan lagi.
Apa yang harus dilakukan bila mengalami ini?
Kita perlu memahami penyebab gigi retak terlebih dahulu. Menurut situs hellosehat, gigi retak bisa disebabkan oleh terbentur saat kecelakaan kecil, mengunyah terlalu kuat, kebiasaan menggeretakkan gigi, minum atau makan makanan yang panas atau dingin esktrim, penyakit gusi, atau bisa pula karena kesalahan saat penambalan.
Kunjungan rutin ke dokter gigi, setidaknya 6 bulan sekali, memungkinkan kondisi gigi retak bisa lebih cepat diketahui. Selanjutnya dokter gigi akan memberikan rekomendasi perawatan yang bisa dilakukan. Bisa dengan bonding, atau melakukan pengisian bagian celah yang retak. Pelapisan mahkota gigi untuk perbaikan lebih menyeluruh kepada lapisan luar. Atau bisa pula dengan perawatan saluran akar, bila masalah keretakan gigi menjadi semakin parah. Bila tidak terselamatkan lagi, maka bisa jadi dilakukan tindakan pencabutan gigi.
Tentunya analisa ini hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi yang kompeten. Untuk dokter gigi yang terbaik di bidangnya, silakan kunjungi Klinik Gigi Pondok Gigi, yang beralamatkan di Jalan Antasari 20b, Cipete, Jakarta Selatan. Hubungi 0812-3206-6161 untuk membuat janji kunjungan agar mendapatkan layanan maksimal