Selamat datang di Pondok Gigi, yuk Reservasi & Konsultasi sekarang. Hanya Klik Button What's App di bawah!

"Home Of The Best Dentist"

Apakah Gigi Harus Dicabut?

Pasien yang tampak khawatir saat berkonsultasi dengan dokter gigi di ruangan klinik pondok gigi modern

Apakah Gigi Harus Dicabut? Ini 6 pertimbangannya

cabut ggi terdengar menakutkan bagi banyak orang.  Bahkan, banyak pasien datang ke klinik dengan pertanyaan yang sama: 

 

Dok, ini giginya masih bisa diselamatkan atau harus dicabut?”

 

Sebenarnya, mencabut gigi bukanlah tindakan utama dalam perawatan gigi, justru dokter akan berusaha sebisa mungkin mempertahankan gigi asli. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat pencabutan menjadi pilihan aman dan tepat.

 

Nah berikut ini 6 pertimbangan utama dari dokter gigi sebelum memutuskan apakah sebuah gigi perlu dicabut atau tidak.

1. Gigi Sudah Rusak Parah dan Tak Bisa Ditambal

Jika kerusakan gigi sudah sangat dalam, misalnya akibat lubang besar yang mencapai akar dan tidak bisa ditambal atau dirawat saluran akarnya, maka pencabutan sering kali menjadi satu-satunya pilihan.

 

Tanda-tandanya? Gigi rapuh, patah hingga ke akar, nyeri terus-menerus, dan tidak merespons pengobatan.

2. Infeksi Gigi Menyebar dan Berlubang

Infeksi yang sudah menjalar hingga ke jaringan di bawah gusi (misalnya terbentuk abses atau nanah) dan terus kambuh walaupun sudah diberi antibiotik, bisa menjadi alasan pencabutan.

 

Dokter akan mempertimbangkan sejauh mana infeksi menyebar, dan apakah masih ada harapan dengan perawatan saluran akar.

3. Gigi Miring, Impaksi, atau Tidak Tumbuh Sempurna (Seperti Gigi Bungsu)

Kasus paling sering terjadi adalah gigi bungsu atau molar ketiga. Jika tumbuh miring, terpendam di dalam gusi, atau menekan gigi lain dan menimbulkan rasa sakit atau infeksi, pencabutan sangat disarankan.

 

Prosedur pencabutan gigi bungsu ini dikenal dengan Istilah Odontektomi.

4. Gigi Longgar karena Penyakit Gusi Parah

Gigi bisa goyang jika jaringan penyangga gigi (tulang dan gusi) sudah rusak akibat periodontitis berat. Jika tingkat kegoyangannya sudah tinggi dan tidak bisa ditopang lagi, pencabutan adalah langkah aman agar infeksi tidak menyebar lebih jauh.

5. Persiapan Perawatan Ortodonti (Behel)

Dalam beberapa kasus pemasangan behel, dokter ortodontis akan merekomendasikan pencabutan 1-2 gigi permanen untuk memberikan ruang agar gigi lain bisa bergeser ke posisi yang benar. 

 

Tentunya pencabutan ini bukan karena gigi rusak, tapi murni pertimbangan estetika dan struktur rahang.

6. Gigi Retak Vertikal (Fraktur Panjang)

Jika gigi mengalami patah atau retak memanjang hingga ke akar, tindakan perawatan saluran akar pun tidak akan cukup menyelamatkannya. Dalam kasus ini, cabut gigi adalah tindakan terbaik agar tidak memperparah kondisi gusi atau jaringannya sekitarnya.

Jadi, Apakah Gigi Kamu Perlu Dicabut?

Jawabannya hanya bisa dipastikan lewat pemeriksaan langsung oleh dokter gigi. Setiap kondisi gigi itu unik, ada yang bisa diselamatkan dengan tambalan atau perawatan saluran akar, ada juga yang harus segera dicabut demi kesehatan gusi dan gigi lain.

Konsultasikan di Klinik Pondok Gigi

Kalau kamu sedang mengalami sakit gigi, gigi goyang, gigi bungsu nyeri, atau infaksi berulang, jangan tunggu sampai parah.

  • Di Klinik Pondok Gigi, kamu bisa konsultasi dengan dokter gigi umum dan spesialis bedah mulut yang berpengalaman.
  • Kami juga juga menyediakan tindakan odontektomi profesional, tanpa rasa sakit, dan didampingi analgesik serta free suplemen Interlac pasca-tindakan.

Cabut gigi bukan akhir dari segalanya. dengan perawatan dan keputusan yang tepat dari dokte rgigi, kamu justru bisa mencegah masalah gigi lain yang lebih besar. Jangan takut cabut gigi, takutlah jika kamu menunda-nunda saat gigi sudah rusak parah. 

 

Baca Juga: 

 

Scroll to Top