
Crown Gigi atau mahkota gigi adalah salah satu perawatan restorasi gigi yang digunakan untuk melindungi, memperkuat, dan memperbaiki fungsi gigi yang rusak. Crown biasanya terbuat dari bahan porselen, zirconia, logam, atau kombinasi keduannya.
Meskipun crown gigi dapat bertahan lama, ketahanannya sangat dipengaruhi oleh faktor tertentu serta cara perawatan pasien sehari-hari. Artikel ini akan membahas faktor yang memengaruhi daya tahan crown gigi dan tips perawatan agar awet.
Berapa Lama Crown Gigi Bisa Bertahan?
Umumnya, crown gigi bisa bertahan antara 5 hingga 15 tahun bahkan ada yang lebih dari 20 tahun jika dirawat dengan baik. Menurut American Dental Association, usia sangat bergantung pada:
- Jenis bahan yang digunakan.
- Kualitas pemasangan.
- Kebiasaan pasien dalam menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Faktor yang Memengaruhi Daya Tahan Crown Gigi

1. Jenis Bahan Crown
- Porcelain Fused to Metal (PFM): Kombinasi kekuatan dan estetika (tersedia di Pondok Gigi)
- Full Porcelain/Ceramic: Estetika terbaik, cocok untuk gigi depan. (tersedia di Pondok Gigi)
- Zirconia: Tahan lama dan estetis, cocok untuk semua posisi gigi. (tersedia di Pondok Gigi)
- Full Metal: Paling kuat, tapi kurang estetis
- Resin: Biaya lebih rendah, namun umur pakai lebih pendek.
2. Kondisi Gigi Penyangga
Jika gigi penyangga masih sehat, crown lebih kuat. Namun, bila gigi penyangga mengalami kerusakan atau infeksi, crown bisa lebih cepat rusak.
3. Kualitas Pemasangan
Crown Gigi yang dipasang oleh dokter gigi berpengalaman biasanya lebih presisi, sehingga daya tahannya lebih lama.
4. Kebiasaan Pasien
Mengunyah makanan keras (es batu, kacang, permen keras).
Menggertakkan gigi (bruxism).
Tidak menjaga kebersihan gigi.
5. Perawatan Harian
Crown tetap memerlukan perawatan rutin seperti gigi asli, mulai dari menyikat gigi, flossing, hingga kontrol rutin ke dokter gigi.
Tips Perawatan Agar Crown Gigi Lebih Awet
Menyikat Gigi Secara Rutin
Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi berfluoride minimal 2 kali sehari.Gunakan Benang Gigi (Flossing)
Flossing membantu membersihkan sela-sela gigi dan area sekitar crown yang sulit dijangkau sikat gigi.Hindari Menggigit Makanan Keras
Seperti es batu, biji keras, atau membuka kemasan dengan gigi karena bisa menyebabkan retak pada crown.Gunakan Mouthguard
Jika Anda memiliki kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur (bruxism), gunakan pelindung gigi khusus.Periksa Gigi Secara Rutin
Lakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali agar dokter bisa memantau kondisi crown dan kesehatan gusi.Kurangi Konsumsi Makanan Pemicu Noda
Teh, kopi, dan rokok bisa membuat crown porselen berubah warna lebih cepat.
Risiko Jika Tidak Merawat Crown Gigi
Jika perawatan tidak dilakukan dengan baik, beberapa risiko yang bisa terjadi adalah:
- Crown Gigi Retak atau lepas.
- Gigi penyangga mengalami kerusakan atau infeksi.
- Bau mulut karena sisa makanan menempel di area crown.
- Estetika terganggu karena crown berubah warna.
Crown gigi bisa menjadi solusi jangka panjang untuk memperbaiki fungsi dan estetika gigi. Namun, ketahanannya sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, kondisi gigi penyangga, kualitas pemasangan, serta kebiasaan pasien itu sendiri.
Dengan menjaga kebersihan mulut, menghindari kebiasaan buruk, dan rutin kontrol ke dokter gigi, crown gigi dapat bertahan lebih lama dan memberikan senyum sehat serta percaya diri.
Baca Juga:
- 5 Masalah Gigi yang Sering Diabaikan dan Bisa Jadi Fatal
- Pentingnya Periksa Gigi Rutin Setiap 6 Bulan
- Perbedaan Dokter Gigi Umum dan Spesialis
- Proses Konsultasi Pertama di Klinik Gigi
- Cara memilih Klinik Gigi Terbaik di Jakarta
- Apakah Gigi Harus Dicabut?
- Apa Itu Crown Gigi?
- Perbedaan Crown & Veneer
- 5 Ciri Kamu Butuh Crown Gigi
- Apakah Crown bisa dilepas?
- Crown Gigi Porselen vs Zirconia
- Apa Itu Scaling Gigi